DRAFT SKRIPSI
Nama : Andi Asrul Hidayat
Nim : 20402108005
Fak/jur : Tarbiyah Dan Keguruan / Pendidikan Matematika
Judul : Penerapan Strategi Pembelajaran Kelompok Acak untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII MTs. Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa.
==========================================================
- Latar Belakang
Pendidikan bagi sebagian orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya pendidikan berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain.
Menurut Jean Piaget pendidikan sebagai penghubung dua sisi, disatu sisi individu yang sedang tumbuh dan di sisi lain nilai sosial, intelektual, dan moral yang menjadi tanggung jawab pendidik untuk mendorong individu tersebut. Individu berkembang sejak lahir dan terus berkembang, perkembangan ini bersifat kausal. Namun terdapat komponen normative, juga karena pendidik menuntut nilai. Nilai ini adalah norma yang berfungsi sebagai penunjuk dalam mengidentifikasi apa yang diwajibkan, diperbolehkan, dan dilarang. Jadi pendidikan adalah hubungan normatif.
Pemahaman peserta didik merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran. Jika guru memahami peserta didik dengan baik, maka ia dapat memilih dan menentukan sumber-sumber belajar yang tepat, pendekatan-pendekatan yang sesuai, mampu mengatasi masalah-masalah pembelajaran sehari-hari dengan baik, sehingga potensi anak dapat didorong untuk mencapai perkembangan yang optimal melalui penyelenggaraan proses pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan usianya.
Salah satu mata pelajaran dasar terpenting yang harus dikuasai oleh siswa mulai dari tingkatan dasar sampai tingkat atas adalah matematika. Matematika sangat berperan penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam setiap aktifitas manusia di berbagai bidang pekerjaan tidak bisa lepas dari ilmu matematika. Matematika juga sebagai sarana untuk berpikir logis, analitis, kreatif, dan sistematis. Akan tetapi, seperti yang telah kita ketahui bahwa sekarang ini, hasil belajar matematika siswa dari tingkat dasar sampai tingkat menengah masih tergolong rendah. Ini dapat dilihat dari rendahnya pencapaian hasil UAN untuk mata pelajaran matematika.
Salah satu penyebabnya adalah kurang tepatnya metode atau strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru (pengajar) dalam proses belajar matematika yang juga menyebabkan kurangnya minat siswa untuk belajar matematika. Dalam Kurikilum tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional yang sangat menentukan kelulusan siswa. Oleh karena itu, banyak siswa yang secara sadar mengakui pentingnya matematika, bahkan para orang tua sering memaksa anak mereka untuk mengikuti pelajaran tambahan. Ini membuat anak merasa terpaksa mempelajari matematika, sehingga membenci matematika. Akibatnya ia akan kesulitan memahami dan menguasai matematika. Disinilah peranan guru sangat penting dalam dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan, guru berhubungan langsung dengan para siswa. Guru harus bisa merencanakan suatu pembelajaran matematika yang menarik, efektif, dan bermakna. Ketika merencanakan pembelajaran, penting untuk merancang bagaimana siswa akan berpartisipasi dalam belajar. Dalam kenyataan di lapangan banyak siswa yang masih takut untuk mengekspresikan diri mereka.
Salah satu sekolah menengah pertama yang ada di Kabupaten Gowa adalah MTs. Bahrul Ulum Bontorea yang saat ini dikepalai oleh Bapak Drs. Syamsul Tabri juga masih mengalami masalah akan rendahnya hasil belajar siswa dan kurangnya minat untuk belajar serta kurangnya siswa yang aktif dalam proses belajar mengajar, khususnya dalam pelajaran matematika. Kebanyakan siswa menganggap bahwa matematika adalah salah satu pelajaran yang sulit dan menakutkan sehingga mereka cenderung malas dan bosan setiap kali berhadapan dengan matematika. .
Hal ini disebabkan karena sebagian guru masih menggunakan paradigma lama dalam mengajar, yakni mengajar dengan metode ceramah dan mengharap siswa duduk, dengar, catat, dan hafal, dan menganggap paradigma lama sebagai satu-satunya alternatif. Tuntutan dalam dunia pendidikan sudah banyak berubah, kita tidak bisa lagi mempertahankan paradigma lama tersebut. Teori penelitian dan pelaksanaan kegiatan belajar membuktikan bahwa guru sudah harus mengubah paradigma pengajaran. Strategi yang paling banyak digunakan untuk mengaktifkan siswa adalah melibatkan siswa dalam diskusi dengan seluruh kelas. Tetapi, metode ini tidak terlalu efektif walaupun guru sudah berusaha dan mendorong siswa untuk berpartisipasi. Kebanyakan siswa terpaku menjadi penonton sementara arena kelas dikuasai oleh segelintir siswa.Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa sehingga siswa mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. Dalam interaksi ini, siswa akan membentuk komunitas yang memungkinkan mereka mencintai proses belajar dan mencintai satu sama lain.
Dengan melihat kondisi yang terjadi di sekolah tersebut di atas, maka peneliti mencoba untuk menerapkan suatu strategi pembelajaran baru yang dapat mendorong kerjasama siswa, melatih keterampilan lisan, mendengarkan dan menerima gagasan orang lain serta mendorong siswa bekerja secara produktif dalam kelompok acak. Hal ini memperkuat kecerdasan interpersonal, linguistic dan logika. Adapun strategi yang akan diterapkan peneliti ialah Strategi Kelompok Acak
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Paul Ginnis, Strategi Kelompok Acak dibuktikan mampu membuat anak didik menjadi aktif, sehingga mampu pula mengerjakan tugas-tugas yang menggunakan kemampuan berpikir yang lebih tinggi, seperti menganalisis, membuat sintesis dan mengevaluasi . Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa metode di atas lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan metode konvensional yang menekankan pada belajar individual atau kompetitif.
Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Strategi Kelompok Acak
- Jelaskan tujuan belajar dan seluruh proses " Scrambled Groups " kepada siswa sebelum memulai. Kegiatan ini kemudian dilaksanakan dalam dua tahap.
- Pada awal Tahap Satu kelas dibagi ke dalam kelompok, berlima misanya. Tiap kelompok diberi petunjuk riset atau diskusi yang mengkhususkan tujuan belajar untuk kelompok tersebut, hasil yang diharapkan, deadline dan petunjuk langkah demi langkah bila perlu. Tiap petunjuk berbeda. Masing- masing mengenai aspek tertentu dari topik yang sedang dibahas.
- Kelompok melakukan riset atau diskusi yang ditentukan, yang semuanya bekerja dalam deadline yang sama.
- Selama proses, tiap orang bertanggung jawab untuk memahami (mereka bertanya pada yang lain dalam kelompok untuk klarifikasi jika perlu) dan mancatat poin- poin utama atau informasi riset yang penting. Tiap siswa kemudian harus menyiapkan alat bantu ajar untuk digunakan pada tahap selanjutnya.
- Pada bagian akhir Tahap Satu, guru memberikan tiap orang sebuah huruf, A – E untuk masing- masing kelompok. Ini menentuka kelompok mana yang akan dituju tiap siswa.
- Pada awal Tahap Dua, kelompok dicampur. Semua A membuat satu kelompok, semua B membuat kelompok, semua C dan seterusnya. Ini berarti bahwa tiap kelompok baru memiliki anggota semua kelompok asli.
- Dalam kelompok baru ini, siswa bergantian melaporkan diskusi kelompok sebelumnya, atau mengajarkan riset menggunakan alat bantu ajar, dengan berhati- hati menyampaikan semua poin kunci. Setiap orang harus mencatat; ide dan fakta kemungkinan bercampur dengan cara ini. Juga, tiap siswa dapat melakukan sedikit perbaikan personal sebelum tes ( jika pilihan tes dibuat oleh guru, lihat bawah ).
- Setelah semua laporan selesai didengar, kelompok tersebut mengadakan diskusi akhir yang dirancang untuk memastikan bahwa setiap orang memahami seluruh materi.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai cara meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui penerapan strategi Kelompok Acak pada siswa Kelas VII MTs. Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa. Strategi ini diharapkan agar betul-betul mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
- Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah
- Bagaimana hasil belajar matematika pada siswa kelas VII MTs Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa sebelum diterapkan strategi Kelompok Acak?
- Bagaimana hasil belajar matematika pada siswa kelas VII MTs Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa setelah diterapkan strategi Kelompok Acak?
- Apakah penerapan strategi Kelompok Acak dapat meningkatkan hasil belajar Matematika Siswa kelas VII MTs.Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa?".
- Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban teoritis yang bersifat sementara terhadap permasalahan yang kebenarannnya diuji melalui data lapangan/empiris.
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan oleh penulis, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah " jika strategi kelompok acak diterapkan, maka hasil belajar matematika pada siswa kelas VII MTs. Pondok Pesantren Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa dapat meningkat".
- Defenisi Operasional Variabel
Untuk mendapatkan gambaran dan memudahkan pemahaman serta memberikan persepsi yang sama antara penulis dan pembaca terhadap judul serta memperjelas ruang lingkup penelitian ini, maka penulis terlebih dahulu mengemukakan pengertian yang sesuai dengan variabel dalam judul skripsi ini, sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran dalam pembahasan selanjutnya. Adapun variabel yang akan dijelaskan yaitu :
- Strategi Kelompok Acak (Variabel X)
Strategi Kelompok Acak merupakan suatu strategi pembelajaran baru yang dapat mendorong kerjasama siswa, melatih keterampilan lisan dan kecakapan mendengar, juga melatih kecakapan berdebat siswa dan membuat keputusan. Hal ini memperkuat kecerdasan interpersonal, linguistic dan logika
- Hasil Belajar Matematika (Variabel Y)
Hasil belajar matematika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor yang menunjukkan tingkat penguasaan dan pemahaman siswa kelas VII MTs. Pondok Pesantren Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa dalam pelajaran matematika setelah mengikuti proses belajar mengajar. Jika skor dari hasil tes itu menunujukkan hasil yang tinggi dengan banyaknya siswa yang memperoleh nilai bagus dari sebelumnya setelah diterapkan strategi Kelompok Acak ini berarti hasil belajarr matematika meningkat.
Jadi yang dimaksud hasil belajar matematika dengan mengggunkan strategi Kelompok Acak adalah hasil belajar matematika yang diperoleh siswa kelas X MTs. Pondok Pesantren Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa setelah diterapkan strategi Kelompok Acak.
- Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
- Untuk mengetahui hasil belajar Matematika Siswa Kelas VII MTs. Pondok Pesantren Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa sebelum diterapkan strategi Kelompok Acak.
- Untuk mengetahui hasil belajar Matematika Siswa Kelas VII MTs. Pondok Pesantren Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa setelah diterapkan strategi Kelompok Acak.
- Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs. Pondok Pesantren Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa setelah diterapkan strategi Kelompok Acak.
- Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
- Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat memberi motivasi belajar kepada siswa karena bukan hanya hasil ulangan yang dinilai tapi setiap aspek yang dapat mempengaruhi hasil belajar.
- Bagi guru khususnya guru matematika, hasil penelitian ini dapat mengetahui titik kelemahan yang menyebabkan hasil belajar siswa berkurang sehingga dapat mengambil strategi pembelajaran yang tepat.
- Bagi sekolah, penelitian ini sebagai bahan masukan dalam rangka perbaikan pembelajaran sehingga dapat menunjang tercapainya hasil belajar mengajar dan dapat melahirkan generasi muda yang berkualitas.
- Bagi peneliti, Peneliti memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada dan pengalaman langsung menerapkan strategi pembelajaran kelompok acak dalam pembelajaran matematika yang kelak dapat diterapkan saat telah terjun di lapangan.
- Kajian Pustaka
- Hasil belajar matematika
Kata hasil dalam Kamus Bahasa Indonesia Lengkap diartikan sebagai sesuatu yang menjadi akibat dari usaha; pendapatan; panen dan sebagainya. Sedangkan dalam kamus lain hasil diartikan sebagai sesuatu yang diadakan, dibuat.
Dalam Kamus yang sama secara etimologis belajar memiliki arti "berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; berlatih; berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman".
Di bawah ini disampaikan tentang pengertian belajar dari para ahli:
- Moh. Surya : "belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya".
- Witherington : "belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan".
- Crow & Crow : " belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru".
- Hilgard : "belajar adalah proses dimana suatu perilaku muncul perilaku muncul atau berubah karena adanya respons terhadap sesuatu situasi"
- Di Vesta dan Thompson : " belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman".
- Gage & Berliner : "belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang muncul karena pengalaman"
Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang "belajar". Seringkali pula perumusan dan tafsiran itu berbeda satu sama lain. Dalam uraian ini kita akan berkenalan dengan beberapa perumusan saja, guna melengkapi dan memperluas pandangan kita tentang mengajar.
Dalam berbagai buku teks tentang human learning dikemukakan berbagai defenisi tentang belajar. Defenisi-defenisi itu pada umumnya sepakat bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku individu yang diperoleh melalui pengalaman; melalui proses stimulus-respon; melalui pembiasaan; melalui peniruan; melalui pemahaman dan penghayatan; melalui aktivitas individu meraih sesuatu yang dikehendakinya.
William burton mengemukakan prinsip-prinsip belajar sebagai berikut:
- Proses belajar ialah pengalaman, berbuat, mereaksi, dan melampaui (under going).
- Proses itu melalui bermacam-macam ragam pengalaman dan mata pelajaran-pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu.
- Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan murid.
- Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan murid sendiri yang mendorong motivasi yang kontinyu.
- Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh hereditas dan lingkungan
- Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materiil dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan individual di kalangan murid-murid.
- Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman-pengalaman dan hasil-hasil yang diinginkan disesuaikan dengan kematangan murid.
Berdasarkan pengertian hasil dan belajar di atas, maka dapat dipahami makna dari hasil dan belajar. Sehingga hasil belajar dapat diartikan sebagai suatu kemampuan yang menyatakan sejauh mana tujuan pengajaran yang telah dicapai oleh siswa khususnya mata pelajaran matematika melalui pengalaman yang telah diberikan oleh guru atau pengajar.
Hasil belajar siswa yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kemampuan pembelajaran yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar matematika melalui penerapan strategi Kelompok Acak.
Hasil belajar adalah sesuatu yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Proses belajar yang dialami oleh siswa menghasilkan perubahan-perubahan di bidang pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap.
Hasil belajar merupakan suatu ukuran berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam proses pembelajaran. Hasil belajar tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan belajar.
Dengan berbagai defenisi yang dipaparkan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah tingkat keberhasilan dalam menguasai bahan pelajaran setelah memperoleh pengalaman dalam kurun waktu tertentu yang akan diperlihatkan melalui skor yang diperoleh dalam tes hasil belajar.
Jika dikaitkan dengan belajar metematika maka hasil belajar terjadi karena evaluasi yang dilakukan guru dalam mempelajari matematika. Agar dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran maka perlu dilakukan usaha dan tindakan atau kegiatan untuk menilai hasil belajar.
- Strategi Pembelajaran Kelompok Acak
Dalam kamus bahasa Indonesia metode merupakan cara yang tersusun dan teratur, untuk mencapai tujuan, khususnya dalam hal ilmu pengetahuan. Dalam kegiatan belajar mengajar stategi diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satupun strategi pengajaran.
Ada beberapa konsep keterampilan dasar mengajar yang perlu dipertimbangkan sebagai bahan perbandingan dalam membina keterampilan mengajar bagi para guru. Yang paling perlu dikaji ialah konsep James Cooper et al. dengan penggolongan keterampilan sebagai berikut:
- Instuctional planning (keterampilan menyusun rencana pengajaran).
- Writing instructional objectives (Keterampilan merumuskan tujuan pengajaran).
- Lesson presentation skills (keterampilan menyampaikan bahan pelajaran)
- Questioning skills (keterampilan bertanya)
- Teaching consepts (keterampilan tentang menyusun konsep atau persiapan mengajar).
- Interpersonal communication skills (keterampilan mengadakan komunikasi interpersonal)
- Classroom management (keterampilan mengelola kelas)
- Observation skills (keterampilan mengadakan observasi)
- Evaluation (keterampilan mengadakan evaluasi)
Strategi Kelompok Acak merupakan strategi belajar aktif yang klasik, sederhana, efektif dan kolaboratif. Dimana strategi ini mendorong kerjasama, melatih keterampilan lisan dan mendengarkan, melatih kecakapan berdebat dan membuat keputusan. Hal ini memperkuat kecerdasan interpersonal, linguistic dan logika.
Adapun langkah-langkahnya, yaitu :
- Jelaskan tujuan belajar dan seluruh proses " Scrambled Groups " kepada siswa sebelum memulai. Kegiatan ini kemudian dilaksanakan dalam dua tahap.
- Pada awal Tahap Satu kelas dibagi ke dalam kelompok, berlima misanya. Tiap kelompok diberi petunjuk riset atau diskusi yang mengkhususkan tujuan belajar untuk kelompok tersebut, hasil yang diharapkan, deadline dan petunjuk langkah demi langkah bila perlu. Tiap petunjuk berbeda. Masing- masing mengenai aspek tertentu dari topik yang sedang dibahas.
- Kelompok melakukan riset atau diskusi yang ditentukan, yang semuanya bekerja dalam deadline yang sama.
- Selama proses, tiap orang bertanggung jawab untuk memahami (mereka bertanya pada yang lain dalam kelompok untuk klarifikasi jika perlu) dan mancatat poin- poin utama atau informasi riset yang penting. Tiap siswa kemudian harus menyiapkan alat bantu ajar untuk digunakan pada tahap selanjutnya.
- Pada bagian akhir Tahap Satu, guru memberikan tiap orang sebuah huruf, A – E untuk masing- masing kelompok. Ini menentuka kelompok mana yang akan dituju tiap siswa.
- Pada awal Tahap Dua, kelompok dicampur. Semua A membuat satu kelompok, semua B membuat kelompok, semua C dan seterusnya. Ini berarti bahwa tiap kelompok baru memiliki anggota semua kelompok asli.
- Dalam kelompok baru ini, siswa bergantian melaporkan diskusi kelompok sebelumnya, atau mengajarkan riset menggunakan alat bantu ajar, dengan berhati- hati menyampaikan semua poin kunci. Setiap orang harus mencatat; ide dan fakta kemungkinan bercampur dengan cara ini. Juga, tiap siswa dapat melakukan sedikit perbaikan personal sebelum tes ( jika pilihan tes dibuat oleh guru, lihat bawah ).
- Setelah semua laporan selesai didengar, kelompok tersebut mengadakan diskusi akhir yang dirancang untuk memastikan bahwa setiap orang memahami seluruh materi.
- Metodologi Penelitian
- Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dimana pada penelitian ini menggunakan sampel jenuh
yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran Kelompok Acak terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs. Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa.- Desain dan Model penelitian
Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian pre eksperimen design yang dipandang sebagai penelitian yang tidak sebenarnya. Sedangkan model penelitian eksperimen yang digunakan yaitu One Group Pretest Posttest Design yaitu eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Model ini menggunakan tes awal sehingga besar efek eksperimen dapat diketahui dengan pasti. Secara umum model penelitian eksperimen ini disajikan sebagai berikut:
Ket:O1 = Hasil belajar sebelum diterapkan strategi pembelajaran Kelompok AcakX = PerlakuanO2 = Hasil belajar setelah diterapkan strategi pembelajaran Kelompok Acak
- Populasi dan sampel penelitian
- PopulasiPopulasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VII MTs. Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa yang berjumlah 1 kelas.
- Sampel
Sampel yang diteliti dalam penelitian ini adalah sampel jenuh artinya populasi sekaligus menjadi sampel penelitian yaitu seluruh siswa kelas VII MTs. Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa yang berjumlah 1 kelas. - Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:- Tes
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.
Jenis instrumen ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VII MTs. Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa dengan jenis tes pretest dan posttest.
- Pedoman ObservasiObservasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.Dengan demikian, yang menjadi objek observasi dalam penelitian ini yaitu pengaruh strategi pembelajaran Kelompok Acak terhadap hasil belajar siswa kelas VII MTs. Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa.
- DokumentasiData mengenai hasil belajar siswa yang diperoleh dari dokumentasi hasil belajar siswa kelas VII MTs. Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa.
- Prosedur Pengumpulan Data
Adapun tahap-tahap prosedur pengumpulan data dalam penelitian adalah sebagai berikut:- Tahap Persiapan
Tahap ini merupakan suatu tahap persiapan untuk melakukan suatu perlakuan, pada tahap ini langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:- Menelaah kurikulum materi pelajaran matematika untuk kelas VII MTs. Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa.
- Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing serta pihak sekolah mengenai rencana teknis penelitian.
- Membuat skenario pembelajaran di kelas dalam hal ini pembuatan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
- Membuat alat bantu atau media pengajaran bila diperlukan.
- Membuat lembar observasi untuk mengamati bagaimana kondisi belajar mengajar ketika pelaksanaan berlangsung.
- Membuat soal hasil belajar.
- Tahap Pelaksanaan.
- Pre perlakuan
- Memberikan penjelasan secara singkat dan menyeluruh terhadap siswa kelas VII MTs. Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa, sehubungan dengan materi yang akan diteliti.
- Memberikan tes awal dengan menggunakan instrument tes (Pretest) untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum strategi pembelajaran Kelompok Acak diterapkan.
- Menggunakan lembar observasi dalam mengambil data sehubungan dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs. Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa.
- Perlakuan
- Memberikan perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran Kelompok Acak
- Menggunakan lembar observasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan hasil belajar siswa.
- Memberikan tes akhir dengan menggunakan instrument tes yang diberikan pada tes awal.
- Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif. Data tentang hasil belajar dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan dua macam teknik statistik, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil analisis deskriptif tersebut ditampilkan dalam bentuk nilai rata-rata dan persentase nilai rata-rata.- Analisis deskriptifAnalisis deskriptif yang digunakan untuk mendeskripsikann karakteristik responden penelitian dari masing-masing indikator. Adapun analisis deskriptif yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan rumus sebagai berikut:
- Rata-rata (Mean)
- Persentase (%) nilai rata-rata,P =
Dimana : P : Angka persentase.f : Frekuensi yang dicari persentasenya.N : Banyaknya sampel responden.
- Standar Deviasi
Keterangan:
Sd = Standar deviasi
∑ = Jumlah
N = Banyaknya Subjek
f = Frekuensi
x = Nilai
Untuk mengelompokkan tingkat hasil belajar siswa dengan menggunakan pedoman yang telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di bawah ini:
Tingkat penguasaan (%)
|
Kategori Hasil Belajar
|
0 – 34
|
Sangat Rendah
|
35-54
|
Rendah
|
55-64
|
Sedang
|
65-84
|
Tinggi
|
85-100
|
Sangat Tinggi
|
Tabel 2
Tingkat Penguasaan Materi
- Analisis Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan. Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh strategi pembelajaran Kelompok Acak terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs. Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa.
Adapun cara untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh strategi pembelajaran Kelompok Acak terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs. Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa, maka digunakan :
- Analisis regresi sederhanapersamaan regresi sederhana dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan :
Y' = Nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan.
X = Nilai variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
a = Harga Y jika X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi
Untuk menghitung nilai a menggunakan persamaan:
Dan untuk menghitung nilai b menggunakan persamaan:
- Uji Signifikan (Uji-t)Sebelum dilankutkan dengan pengujian hipotesis yang telah ditentukan, maka terlebih dahulu dicari kesalahan baku regresi dan kesalahan baku koefisien regresi b (Penduga b), sebagai berikut :
- Untuk regresi, kesalahan bakunya dirumuskan :
- Untuk koefisien b (penduga b), kesalahan bakunya dirumuskan :
- Pengujian Hipotesis
- Menentukan formulasi hipotesis :
- Taraf nyata ( α ) dan nilai t tabel
- Kriteria pengujian
- Uji statistic
Keterangan: = rata-rata dari nilai d
= simpangan baku dari nilai d
n = banyaknya pasangant0 memiliki distribusi dengan db = n – 1 - KesimpulanMenyimpulkan apakan di terima atau di tolak.
- Indikator KeberhasilanUkuran dari indikator peningkatan hasil belajar matematika siswa adalah hasil tes siswa sudah menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar. Menurut ketentuan Depdikbud bahwa siswa dikatakan tuntas belajar jika memperoleh skor minimal 65 dari skor ideal, dan tuntas secara klasikal apabila minimal 85% dari jumlah siswa yang telah tuntas belajar.
KOMPOSISI BAB
BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Hipotesis
- Defenisi Operasional Variabel
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Garis Besar Isi Skripsi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Hasil Belajar Matematika
- Strategi Pembelajaran Kelompok Acak
BAB III METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Model dan Desain Penelitian
- Populasi dan sampel
- Instrument penelitian
- Teknik Pengumpulan data
- Teknik Analisis Data
- Indikator Keberhasilan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
- Deskripsi hasil belajar siswa kelas VII MTs. Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa
sebelum menggunakan model pembelajaran Kelompok Acak. - Deskripsi hasil belajar siswa kelas VII MTs. Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa setelah menggunakan model pembelajaran Kelompok Acak.
- Pengaruh strategi pembelajaran Kelompok Acak terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs. Bahrul Ulum Bontorea Kab. Gowa.
BAB V PENUTUP
- Kesimpulan
- Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta, 2008.
Arif Tiro, Muhammad. Dasar-Dasar Statiska. State University Of Makassar press. Makassar, 1999.
Arif Tiro, Muhammad. Dasar-dasar statistik (Cet. II; Makassar: State University Of Makassar Press, 2000
Hasan Iqbal. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensial). Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2002.
Kholif Hazin, Nur. Kamus lengkap bahasa Indonesia. Surabaya: Terbit Terang, 2004.
Prayitno. Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo, 2009.
Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2003.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2009.
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi dengan Dilengkapi Metode R&D (Cet. XVII; Bandung: Alfabeta, 2009
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2010
Sanjaya Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidika Ed I Cet VII; Jakarta: Kencana. 2010
Santyasa I wayan, Model Problem Solving Dan Reasoning Sebagai Alternatif Pembelajaran Inovatif
Yanto. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Surabaya: Nidya Pustaka Surabaya. ---- .Manfaat budi. Membumikan Matematika Dari Kampus Ke Kampung Cet I; Cirebon: Eduvision Publishing, 2010
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa tinggalkan komentar. ^_^
Mau copy paste juga boleh, tapi tolong dicantumkan sumbernya yah
Thanks