Hari ini ditutup dengan sebuah kebahagian pada satu sisi, tetapi dibayangi perasaan bersalah pada sisi lainnya. Bahagia karena telah menyandang status baru sebagai seorang istri. Merasa bersalah atas kekecewaan yang dirasakan oleh beberapa pihak.
Namun.. kesalahan telah berlalu, dan apa yang bisa diperbuat selain meratapi yang telah berlalu.
Teringat sebuah cerita tentang perumpamaan kesalahan, seperti memecahkan piring (kaca) dilantai. Saat piring sudah pecah, yang memecahkan meratapi perbuatannya, tetapi piring tetap berwujud pecahan, tak dapat mengulang waktu yang telah berlalu.
Mungkin seperti inilah rasanya mengecewakan seseorang, saat tak ada hal yang terpikirkan, dan tak ada hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki yang telah diperbuat, karena waktu telah berlalu, dan kesalahan telah terjadi. Maka penyesalanlah yang tersisa...
Mungkin inilah nasib mereka yang telah melakukan kesalahan, kasian sekali ... ingin mengulang waktu dan memperbaiki kekecewaan yang telah dirasakan oleh orang lain. Ingin memohon maaf kepada mereka yang telah terkecewakan, tak ingin kehilangan seorang pun, tapi apa daya.. kesalahan tetaplah kesalahan yang akan selalu dikenang meski beribu-ribu maaf telah diucapkan dari hati yang terdalam.
Memang seperti inilah kondisi bagi mereka yang telah melakukan kesalahan, melakukan penyesalan atas apa yang telah mereka kerjakan. Dan inilah takdirnya penyesalan, selalu datang diakhir pekerjaan, pekerjaan seburuk apapun yang telah dilakukan. Dan penyesalan hanya tetap menjadi sebuah penyesalan, tak ada kekecewaan yang akan terobati, kalaupun terobati... kekecewaan itu tetap berwujud entah itu sebuah bekas atau sebuah kenangan yang takkan pernah terlupakan.
Untuk kesekian kalinya saya atas nama keluarga besar memohon maaf atas apa yang kami lakukan, memohon kepada Allah swt. semoga ia memaafkan kami, dan memohon kepada mereka yang telah terkecewakan. Kalaupun kekecewaan itu tetap hinggap pada mereka, maka maafkan kami, kami khilaf atas segala kesalahan kami.
Namun.. kesalahan telah berlalu, dan apa yang bisa diperbuat selain meratapi yang telah berlalu.
Teringat sebuah cerita tentang perumpamaan kesalahan, seperti memecahkan piring (kaca) dilantai. Saat piring sudah pecah, yang memecahkan meratapi perbuatannya, tetapi piring tetap berwujud pecahan, tak dapat mengulang waktu yang telah berlalu.
Mungkin seperti inilah rasanya mengecewakan seseorang, saat tak ada hal yang terpikirkan, dan tak ada hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki yang telah diperbuat, karena waktu telah berlalu, dan kesalahan telah terjadi. Maka penyesalanlah yang tersisa...
Mungkin inilah nasib mereka yang telah melakukan kesalahan, kasian sekali ... ingin mengulang waktu dan memperbaiki kekecewaan yang telah dirasakan oleh orang lain. Ingin memohon maaf kepada mereka yang telah terkecewakan, tak ingin kehilangan seorang pun, tapi apa daya.. kesalahan tetaplah kesalahan yang akan selalu dikenang meski beribu-ribu maaf telah diucapkan dari hati yang terdalam.
Memang seperti inilah kondisi bagi mereka yang telah melakukan kesalahan, melakukan penyesalan atas apa yang telah mereka kerjakan. Dan inilah takdirnya penyesalan, selalu datang diakhir pekerjaan, pekerjaan seburuk apapun yang telah dilakukan. Dan penyesalan hanya tetap menjadi sebuah penyesalan, tak ada kekecewaan yang akan terobati, kalaupun terobati... kekecewaan itu tetap berwujud entah itu sebuah bekas atau sebuah kenangan yang takkan pernah terlupakan.
Untuk kesekian kalinya saya atas nama keluarga besar memohon maaf atas apa yang kami lakukan, memohon kepada Allah swt. semoga ia memaafkan kami, dan memohon kepada mereka yang telah terkecewakan. Kalaupun kekecewaan itu tetap hinggap pada mereka, maka maafkan kami, kami khilaf atas segala kesalahan kami.
Teruntuk :
~ Keluarga suami yang merasa kecewa
~ Teman, sahabat, adik tercinta Qbha yang sudah bela-belain datang sendirian tapi terabaikan...
Maaf...maaf....maaf.... ~
Wuaah, namaku tercantum di postingan hehehe...
ReplyDeleteNever mind kak, turut berbahagia kok :)
Hehehe... iyaa eh.. kepikiran terus... :( . Pengen ngulang waktu tidak mungkin... jadinya lari ke tulisan... hehee
Deletebtw makasii yahhh... :D. skali lagi maaf.. :')
cieee...qbha..datang......nikahanku datang juga yah qbha,,,hehehe,,,maaf juga yah ka,,tdk datang,,,yg jelas bahagia lihat kk akhirnya cintanya smpai ijab kabul..mantap ka
ReplyDeleteIya.. datang'ii kodong tapi terabaikan.. sebenarnya qu cari2 dimanai duduk.. tapi luput dari pandanganku. Kapan acarata" dek..?? Hehehee.. iyaa.. makasih yahh... :') :D
Deletehehehe....begitu memang qbha ka...dah terbiasa diabaikan...hahahaha...humm...belum tau ka...masih di rahasiakan sang Pencipta..heheh...doakan yah ka...biasanya doanya pengantin baru mujur,,,, :-)
ReplyDeleteKodongg... begitulah nasib orang pendiam.. eh..pendiam ji kah ? Hahahaha
DeleteBaah dek... semogaa disegerakan dengan orang yang tepat... aamiinn... ^_^