~Renunganku~

Kau tau Ya Allah..., bagaimana terlukanya aku. Bagaimana luka itu menghujam begitu dalam di hatiku. Dalam diamku, aku menangis sendiri. Rasanya aku tak punya pegangan. Bahkan sempat aku berburuk sangka kepada-Mu. Astagfirullahhh....

Ya Allah..., dalam tangis kepedihanku..., aku teringat akan semua dosa-dosaku. Ya Allah, betapa aku ini manusia yang sombong. Betapa selama ini aku telah begitu jauh darimu. Betapa selama ini aku telah melalaikan kewajibanku. Betapa aku telah begitu bangga mengerjakan maksiat. :'(

Ya Allah..., seketika tangis kepedihanku berubah menjadi tangis penyesalan. Aku menyesal Ya Rabb..., betapa hinanya aku ini. Aku sungguh hina di hadapan-Mu Ya Allah...

Luka yang Engkau berikan padaku melalui dirinya, Ku tau itu adalah bentuk teguran-Mu. Karena aku telah mencintai makhluk ciptaan-Mu melebihi cintaku kepada-Mu Sang Pencipta. Betapa malu rasanya aku menghadap diri-Mu Ya Allah. Aku yang berlumur dosa...

Dibalik luka yang Engkau berikan ini, aku sadari semua ini adalah bentuk kasih sayang-Mu kepadaku. Engkau masih menginginkan aku untuk kembali keharibaan-Mu. Ya Allah, betapa aku ini manusia yang tidak tau diri. Engkau mencintaiku begitu dalam, Engkau tetap menyayangiku, Engkau tak meninggalkanku..., meski aku berlumur dosa, meski selama ini aku begitu jauh dari-Mu. Tapi Engkau tetap merengkuhku..., Maka sangat merugilah aku jika masih berpaling dari-Mu...

Ya Allah..., kini ijinkanlah aku untuk mencintai-Mu sepenuhnya. Sesuatu yang seharusnya sejak dulu aku lakukan. Aku tau Ya Allah, mungkin esok atau lusa aku akan kembali berbuat dosa, untuk itu jagalah aku Ya Rabb,... aku ingin selalu dalam rengkuhanmu, aku ingin mencintai-Mu seutuhnya, karena Engkaulah sebaik-baiknya cinta. Janji-janji-Mu pasti, takkan pernah kau ingkari...

Kini kedamaian itu mulai menghiasi hatiku. Kutemukan ketenangan saat menghadap pada-Mu. Tangis penyesalanku membuncah, namun itu jauh lebih melegakan daripada menangisi luka hatiku. Ya Allah, meski rasanya tak pantas, tapi aku tau... Engkau Maha Pengampun. 

"Barang siapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari barat, maka Allah menerima dan memaafkannya". (HR Buhari Muslim)

Aku percaya akan janji-Mu Ya Allah, karena itu aku memohon ampunan-Mu. Ampunilah aku, meski rasanya aku begitu tak pantas untuk diampuni. :(

Ya Allah, kini aku sangat bersyukur, atas luka yang Engkau berikan kepadaku melalui dirinya. 

Apa salahnya terluka, jika itu membuatku kembali keharibaan-Mu...

Apa salahnya terluka, jika itu membuatku semakin mencintai-Mu...

Apa salahnya terluka, jika itu membuatku semakin giat membaca kalam-Mu...

Semua itu membuat jiwaku terasa sejuk. Selama ini aku telah menutup hati, dan Engkau membukanya lewat luka yang kau titipkan. Bahkan luka itu, air mata itu, adalah bentuk kasih sayang-Mu untukku. Maka nikmat apalagi yang harus aku pungkiri Ya Allah...??? Betapa aku begitu sombong selama ini...

"Siapa mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya satu hasta, Siapa yang mendekat kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa. Dan siapa yang mendekat kepada-Ku dengan berjalan kaki, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari-lari kecil" (HR. Buhari Muslim)

Betapa kasih sayang-Mu kepada hamba-Mu itu tak terbatas Ya Allah.

Engkaulah Cinta yang takkan pernah bertepuk sebelah tangan...

Engkaulah cinta yang sejati...

Engkaulah cinta yang suci...

Hanya Engkau yang patut dicintai dengan teramat sangat...

Hanya kepada-Mu seharusnya kutambatkan hati ini...

Wahai Sang Pemilik Cinta...

Kini aku sadari...

Dengan mencintai-Mu..., Engkau akan mempertemukanku dengan seseorang yang juga sangat mencintai-Mu melebihi cintanya padaku, saat waktunya telah tepat. Waktu yang telah Engkau Ridhai. Waktu yang telah menjadi ketetapan-Mu.

Maha Suci Engkau Ya Allah...

Kumohon... jagalah setiap langkahku ini tetap berada dalam keridhaan-Mu...

Aamiin.