Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum Warahmatulllahi Wabarakatuh. Welcome to My Miracle Stories

Thursday, 3 December 2015

How We Met Part 1

Akhir-akhir ini tiba-tiba jadi suka nostalgia. Mengingat-ingat semua peristiwa-peristiwa lalu. Setiap kejadian yang pernah dialami... dan tiba-tiba terlintas...  cerita tentang bagaimana kita pertama kali bertemu.

Yap !!! Cerita tentang bagaimana seseorang bertemu dan kemudian bisa "bersama" selalu menjadi cerita unik tersendiri untuk diceritakan pada anak cucu cicit dan generasi penerus bangsa... eh, penerus keluarga maksudnya.  Alias keturunan-keturunan lahh. Ahh ribet amat.

Ada yang pernah nanya gak ke ortu bagaimana mereka bisa ketemu ? Atau nanya ke kakek nenek bagaimana mereka bisa berjodoh ?

Mungkin ada yang dijodohin atau ada yang ketemu di pasar malam waktu mau beli kompor HOT.  Atau kayak di sinetron-sinetron atau FTV2 .. tabrakan trus liat-liatan dan kemudian di scene atau episode selanjutnya mereka pun duduk bersanding di pelaminan setelah proses lika liku perebutan harta sampai amnesia. Upz !!!

Ortuku sendiri nih... punya ceritanya uniknya sendiri tentang bagaimana mereka bertemu. Yapp !!! Sekedar info mereka gak pacaran.

Bapak adalah satu-satunya anak laki-laki, anak bungsu dari empat bersaudara, dengan 1 saudara seibu sebapak dan 2 saudara beda ibu. Semua saudaranya perempuan semua, yaiyalah.. namanya satu-satunya laki-laki -__-. Daann... Beliau adalah duda tanpa anak. Istri pertamanya meninggal saat sedang hamil besar dan anaknya juga meninggal di dalam perut. Dan kenyataan ini baru aku tau bertahun-tahun kemudian setelah tau darimana bayi berasal. Bertahun-tahun dibodohi dengan pemikiran kalau bayi keluar dari jempol kaki (langsung elus-elus jempol kaki). Iya kenyataan itu baru aku tau pas SMP dari cerita orang-orang. Dan itu adalah sesuatu yang sangatttt.... entahlah... kenapa aku malah berpikiran kalau bapak sudah tidak perjaka waktu menikahi mamak. Astagaaa !!!! Wkwkwkw. Oke, cerita ini kita keep.

Sementara mamak adalah anak wanita satu-satunya,  bungsu dari 6 bersaudara. 4 saudara seibu sebapak, 1 saudara beda ibu. (Tiba-tiba mikir orang dulu istrinya lebih dari satu ya ????) . Beliau seorang perawan desa yang terkenal sebagai bunga desa yang cantik jelita di masanya. Ehmmm!!! Iyaa.. berdasarkan cerita orang-orang yang se"masa" sama mamak. Dulu banyak banget yang naksir sama mamak. Mulai dari keluarga sampai yang bukan keluarga. Dari tetangga sampai bukan tetangga. Dari anak orang kaya sampai bukan anak orang kaya. Tapi kok bisa jatuhnya ke duda ??? Hahaa.. namanya jodoh tohh !!!

Jadi ceritanya mereka dicomblangin oleh keluarga bapak yang juga keluarga mama. Bapak yang waktu itu masih sangat bersedih kehilangan istri dan anaknya pergi merantau keluar pulau Sulawesi. dia kemudian diajak oleh salah seorang keluarganya untuk diperkenalkan dengan seorang gadis desa (mamak) di Dusun Atapange. Karena tak ingin terus larut dalam kesedihan, akhirnya bapak setuju dan kembali ke Sulawesi. Proses "mattiro" pun dilaksanakan (mattiro : pertama kali cowok mau melihat cewek secara diam-diam)

Settingan ceritanya kira-kira seperti ini

(Suasana hitam putih tahun 1983)

Di suatu sore menjelang maghrib, di sebuah dusun kecil bernama Atapange ketika matahari perlahan mulai menyembunyikan sinarnya di ufuk barat. Tampak seorang gadis berkulit putih dengan rambut bergelombang sebahu muncul dari dalam rumah panggung kecil membawa sebuah lampu gantung petromax untuk digantung di teras rumah. Angin senja sepoi-sepoi membuat rambutnya yang bergelombang indah menari-nari lembut di bahunya.

Di saat yang sama, seorang duda muda keren yang baru kehilangan istri dan calon anaknya lewat di depan rumah tersebut. Ia terperangah melihat sosok bidadari yang tengah sibuk memasang lampu petromax di teras tanpa sedikit pun menoleh atau mungkin menyadari keberadaannya. Sang pemuda berjalan kikuk, dadanya berdegup kencang, matanya tak bisa melepaskan pandangan pada sosok bidadari itu hingga sang bidadari menghilang masuk ke dalam rumahnya. Ia kemudian menelan ludah.

"Benarkah dia wanita yang akan dijodohkan dengannya? Sungguh cantik..." pikirnya.

Singkat cerita, ia menemui keluarga mak comblang dan menyatakan persetujuan untuk meminang si gadis bidadari petromax. Keluarga menyambut hangat dan proses pinangan pun dilaksanakan. Alhamdulillah... keluarga si gadis menyambut dengan suka cita tanpa mempermasalahkan status sang pemuda.

Sebenarnya sudah banyak yang pernah melamar sang gadis. Dari pihak keluarga sendiri misalnya sepupunya yang begitu tergila-gila padanya namun ditentang keras oleh ibu sang gadis (alm. nenek). Beliau tidak mau ada pernikahan sedarah karena mereka masih sepupu satu kali. Sepupu mamak yang kecewa akhirnya merantau ke luar pulau Sulwaesi dan berjanji tidak akan menginjakkan lagi kakinya di pulau itu. 

Tiba-tiba aku membayangkan situasinya si sepupu yang kecewa berat berkata dengan lantang. "AKU AKAN PERGI JAUH !!! DAN TIDAK AKAN MENGINJAKKAN KAKI DI TANAH INI LAGI !!!". Kemudian suara petir menggelegarr. Agak drama memang, jadi berasa kayak di film-film jadul dengan nuansa hitam putih yang kental. Dan menurut cerita mamak, sejak kejadian itu si sepupu memang sudah tidak pernah lagi kelihatan wujudnya, benar-benar pergi merantau jauhh.... Wahhh.... ini cinta banget kayaknya...

Pernah juga ada orang kaya dan terpandang di masa itu ingin melamar, tapi ternyata "disara' dasi" (digosipkan/diprovokasi) oleh gadis-gadis lain yang entah mungkin sirik sehingga batallah pinangan tersebut. Iyaah.. mamak hanyalah seorang gadis yatim yang hidup serba kekurangan bersama seorang ibu yang kerja serabutan. Khayalanku pun bermain lagi... seandainya mama jadi dengan si orang kaya... bolehlah kita jadi orang kaya, tapi... kemudian tersadar.... kalo mama jadi sama si orang kaya, bisa jadi aku takkan pernah dilahirkan di dunia ini dan menulis cerita ini. Segera kuhapus angan-angan itu... hahahaha.

Dan akhirnya,  jadilah pernikahan gadis bidadari petromax dan duda keren dilaksanakan. Gadis bidadari petromax yang belum pernah melihat wujud calon suaminya hanya bisa pasrah dengan keputusan orang tua dan keluarga. Ia mencoba ikhlas, dan berpikir bahwa itulah jodohnya. 

Saat mengurus berkas-berkas pernikahan, ia diminta datang ke kantor KUA untuk menandatangani surat perjanjian pranikah, begitu juga dengan sang calon suami. Hatinya tak karuan, karena hari itulah ia akan melihat calonnya untuk pertama kali.  Dan tiba jugalah hari itu.  Mereka bertemu mata untuk pertama kali, dada berdegup kencang, bibir tertutup rapat tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, hanya saling melihat dalam diam satu sama lain.

Hati kecil mereka mungkin berkata "Inilah orang yang akan berbagi selimut kelambu denganku".

Kemudian mereka menikah dan menelurkan menghasilkan 1 pangeran tampan dan 5 gadis cantik. Hehehee



***
Indah yaa... kisah orang tua jaman dahulu... tanpa perlu pacaran bertahun-tahun yang belum tentu menjadi jodoh. Uhuksss. tertohok kerasss !!!

Lantas bagaimana dengan kita ? ehmmm !!!! Cerita kita panjang. Butuh waktu 5 tahun untuk sampai ke pelaminan. Terlalu banyak drama, air mata, ke-alay-an, ketidak logis-an...  Aku sendiri bingung mau memulai dari mana. Jadi biarlah awalnya seperti ini saja... 

Bersambung ke  How We Met Part 2

No comments:

Post a Comment

Jangan lupa tinggalkan komentar. ^_^
Mau copy paste juga boleh, tapi tolong dicantumkan sumbernya yah
Thanks

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Story of Miracle's Friends